SKOR.id - Mari melihat saat terakhir kali wakil Indonesia juara di Korea Open.Korea Open kini masuk dalam deretan turnamen Super 500 tingkat dunia, dan diselenggarakan setiap tahun di Korea Selatan.Sudah bergulir sejak 1991, kapan terakhir kali wakil Indonesia jadi juara?TUNGGAL PUTRA: Anthony Sinisuka Ginting (2017)Saat itu di Korea Open 2017, Anthony Sinisuka Ginting tampil bukan sebagai unggulan.Ia bahkan menyingkirkan unggulan pertama, Son Wan-ho, di semifinal dan bertemu rekan senegara, Jonatan Christie, di final.Anthony Sinisuka Ginting menang 21-13, 19-21, 22-20 untuk meraih gelar Korea Open.TUNGGAL PUTRI: Susi Susanti (1995)Gelar terakhir dan satu-satunya Indonesia di tunggal putri hadir dari permainan Susi Susanti pada 1995.Susi Susanti menang lawan wakil tuan rumah, Bang Soo Hyun, 3-11, 11-7, 11-9.GANDA PUTRA: Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (2024)Tahun lalu, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, berhasil jadi kampiun di ganda putra.Sebagai unggulan ketujuh, mereka mengalahkan unggulan pertama dan wakil tuan rumah di final, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, dengan skor 18-21, 21-9, 21-8.GANDA PUTRI: Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (2015)Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii adalah unggulan keenam.Di final, mereka menang mudah 21-15, 21-18, lawan non unggulan dari Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee.GANDA CAMPURAN: Praveen Jordan/Debby Susanto (2017)Saat Ginting juara di tunggal putra, Korea Open 2017 juga diwarnai gelar juara Indonesia di nomor ganda campuran.Praveen Jordan/Debby Susanto adalah unggulan keempat turnamen.Tak ada rintangan berarti sampai mereka juara dengan mengalahkan wakil Cina di final, Wang Yilu/Huang Dongping, dengan skor 21-17, 21-18.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Of81hJ1QU70?si=gxdmBoDlUSVof8k6" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Dalam sejarah Korea Open, kapan terakhir kali wakil Indonesia jadi juara di masing-masing nomor?

Badminton

Terakhir Kali Wakil Indonesia Juara di Korea Open

SKOR.id - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berhasil meraih kemenangan meyakinkan atas wakil Jepang, Yushi Tanaka, dengan skor 21-17, 21-17.Dalam pertandingan tersebut, Ginting memperlihatkan mentalitas tangguh serta kemampuan untuk mengendalikan jalannya laga meski sempat menghadapi situasi sulit di lapangan.Usai pertandingan, Ginting mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas hasil positif yang diraihnya. “Puji Tuhan, saya sangat bersyukur dengan hasil hari ini. Utamanya bersyukur bisa melewati masa-masa yang kurang enak atau sulit di lapangan, dimulai mengatasinya dari sana,” ujar Ginting.Di gim pertama, Ginting mengakui bahwa dirinya tidak langsung bisa menemukan ritme permainan. Baik dari segi strategi, pola permainan, maupun pola pikir, semuanya belum berjalan sesuai rencana. Namun, ia tak larut dalam kesulitan tersebut. Bersama pelatih, Ginting berusaha mencari solusi dengan tetap menjaga fokus pada hal-hal penting. “Intinya saya berusaha tidak banyak berpikir berlebihan. Fokus dengan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Itu yang coba terus diyakinkan,” tambahnya.Meski sempat tertinggal, Ginting menunjukkan kedewasaan dalam mengendalikan emosi dan pola pikir. Ia memilih untuk tidak memikirkan skor terlebih dahulu, melainkan fokus memperbaiki strategi yang sempat keliru. “Saat tertinggal, saya tidak memikirkan poin dulu. Karena saya bisa ada di momen itu akibat pola pikir dan permainan yang kurang tepat. Setelah bisa menemukan strategi yang tepat, akhirnya satu poin demi satu poin bisa saya dapat,” jelasnya.Sementara itu kompatriot Ginting, Jonatan Christie juga sukses mengalahkan Ng Ka Long Angus 21-11, 21-17.Dalam keterangannya, Jonatan mengakui bahwa lawannya mencoba mengubah pola permainan. “Hari ini Ng Ka Long mencoba mengubah gaya permainannya. Dia mempercepat tempo di gim kedua dari awal, tapi fokusnya lepas di pertengahan. Itu yang membuat saya bisa mendapat banyak poin,” ungkap Jonatan.Meski sempat unggul jauh, Jonatan mengaku sedikit mengendur ketika skor menunjukkan 16-10. Situasi tersebut memberi peluang bagi Ng Ka Long untuk mengontrol permainan. “Saya juga beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Beruntung saya bisa menjaga poin untuk menyelesaikan straight game,” tambahnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ginting menang atas wakil Jepang sementara Jojo atasi wakil Taiwan di babak awal Korea Open 2025.

Korea Open 2025: Ginting dan Jojo Sukses Atasi Lawan Masing-masing

SKOR.id - Nasib baik tak kunjung menghampiri Anthony Sinisuka Ginting pasca pulih dari cedera.Untuk kali kelima sejak comeback ke lapangan, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia kembali gugur di awal turnamen.&nbsp;Terkini, dia kandas di babak pertama China Masters 2025. Menghadapi wakil Malaysia, Leong Jun Hao, di Shenzhen Arena, Rabu (17/9/2025), Ginting kalah 19-21, 21-5, 10-21.Ini memperpanjang catatan buruknya sejak Juli, tersingkir di babak pertama Japan Open 2025, China Open 2025, Kejuaraan Dunia BWF 2025, dan Hong Kong 2025.Menghadapi Leong Jun Hao, Ginting sejatinya mampu memberi perlawanan, bahkan menang telak pada gim kedua.&nbsp;Tapi, entah mengapa fokusnya justru menurun pada gim ketiga, banyak melakukan kesalahan sendiri."Gim pertama sempat tertinggal jauh, tapi setelah interval dapat arahan dari Koh Indra untuk mencoba mengubah strategi dan berhasil banyak dapat poin. Tapi sayang, setelah mengejar, momentumnya hilang di dua poin terakhir," kata Anthony Sinisuka Ginting."Kondisi lapangan memang cukup terasa menang dan kalah anginnya. Lawan juga pasti merasakan. Di gim ketiga, sayang saya banyak melakukan kesalahan sendiri di awal padahal niatnya ngadu seperti gim pertama. Selain itu saya juga kurang bisa mengembangkan cara mainnya," dia menambahkan.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ginting_chn_msters_48a6c89715.jpg" alt="anthony ginting - china masters 2025"><figcaption>Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali gugur di babak pertama China Masters 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Hasil ini membuat Anthony Sinisuka Ginting belum meraih kemenangan selama sembilan bulan.Terakhir kali dia mampu mengalahkan lawan adalah Januari lalu, menang atas pebulu tangkis Taiwan, Lee Chia-hao, pada babak pertama Malaysia Masters 2025.Sejak itu, dia belum mampu berbicara banyak, termasuk setelah menjalani operasi bahu."Tidak ada terpikirkan bahwa setelah comeback saya belum merasakan kemenangan. Tapi memang sampai turnamen kelima ini feeling dan cara main belum kembali 100 persen seperti dulu. Ini yang masih jadi pekerjaan rumah," katanya.Berikutnya, Anthony Sinisuka Ginting akan coba bangkit di Korea Open 2025, turnamen yang pernah dimenanginya pada 2017. Namun, dua edisi terakhir, dia sama sekali tak ambil bagian.Adapun di China Masters 2025, tunggal putra Indonesia hanya meloloskan Jonatan Christie di babak 16 besar setelah Alwi Farhan juga gugur dini.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/UcKumXDjPaM?si=74FzU0lbBwnfZwmW" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Terkini, Anthony Sinisuka Ginting kembali kandas di babak pertama China Masters 2025.

Tak Kunjung Menang sejak Pulih dari Cedera, Ini Kata Anthony Ginting

SKOR.id - Nasib buruk masih menghantui Anthony Sinisuka Ginting sejak pulih dari cedera. Terkini, dia gugur di babak pertama Hong Kong Open 2025.Bertanding melawan wakil Prancis, Christo Popov, di Hong Kong Coliseum, Rabu (10/9/2025), tunggal putra Indonesia itu kalah 21-19,17-21, 19-21.Ini adalah kali keempat beruntun Anthony Sinisuka Ginting tersingkir dini di turnamen yang diikutinya pasca comeback dari problem bahu, Juli lalu.Mulai dari Japan Open 2025, China Open 2025, Kejuaraan Dunia BWF 2025, hingga kini di Hong Kong Open 2025, semua kandas di babak pertama.Secara permainan, Ginting sejatinya sudah memperlihatkan perkembangan. Namun, dia mengaku masih kesulitan beradaptasi dengan perubahan strategi lawan.Itu pula yang terjadi saat menghadapi Christo Popov. Ginting sempat memimpin, tapi kemudian kewalahan saat lawan mengubah gaya bermain."Match hari ini memang ketat dari awal pertandingan sampai akhir. Kami sama-sama adu strategi, jadi memang banyak perubahan di dalam lapangan tadi," kata pebulu tangkis 28 tahun itu.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ginting_hk_open_5407817d7d.jpg" alt="anthony ginting - hk open 2025"><figcaption>Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, gugur di babak pertama Hong Kong Open 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>"Sebenarnya sempat unggul, terutama di game ketiga, hanya saja waktu lawan merubah strategi saya kurang bisa mengatasinya, kurang sigap dan kurang tepat jadi banyak buang point dan terkejar.""Christo Popov bukan musuh yang mudah, memang dari pertemuan sebelumnya juga rame dan ketat. Hari ini juga sudah disiapkan untuk bermain panjang dan susah. Pastinya ada gambaran kami sudah tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing," tambahnya.Kembali gagal memenuhi ekspektasi, Ginting kecewa. Tapi, dia tak mau lama-lama mengutuki nasib.Fokus sudah diarahkan ke dua turnamen berikutnya, China Masters 2025 dan Korea Open 2025, di mana dia berharap bisa bangkit dan mendapatkan hasil lebih baik."Selanjutnya dipersiapkan lagi buat ke China dan Korea. Ini suatu pelajaran buat saya untuk terus evaluasi dan belajar buat ke depannya, terutama PR-nya dari pola permainan dan strategi yang berubah-berubah," kata juara Asia 2023 tersebut."Hong Kong tahun ini tidak jauh berbeda dari tahun lalu, banyak juga yang datang buat support saya. Jadi, itu yang bikin saya semangat juga terutama saat tertinggal," dia memungkasi.Menyusul gugurnya Anthony Sinisuka Ginting, Indonesia kini hanya menyisakan satu tunggal putra di Hong Kong Open 2025, yakni Alwi Farhan.Sebelumnya, pemain muda, Mohammad Zaki Ubaidillah, sudah lebih dulu tersingkir di babak kualifikasi.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/fGCka_hlIY4?si=u7JcybUu5gHW1Z4Z" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, sudah gugur dini di empat turnamen beruntun sejak pulih dari cedera.

Anthony Ginting Gugur di Babak Pertama Hong Kong Open 2025, Kesialan Berlanjut

SKOR.id - Anthony Sinisuka Ginting harus mengakui keunggulan wakil Prancis, Toma Junior Popov, setelah bertarung ketat dalam laga tiga gim di Kejuaraan Dunia BWF 2025.Bermain dengan intensitas tinggi, Ginting akhirnya kalah tipis dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25. Pertandingan tersebut berjalan dramatis dan penuh adu strategi di setiap gimnya.Menurut Ginting, jalannya pertandingan berlangsung sangat seimbang karena keduanya sudah cukup mengenal gaya permainan masing-masing.“Kalo dari segi permainan sudah sama-sama tahu harus main gimana, harus ngadu kayak gimana,” ujar Ginting. Namun, ia mengakui sempat kecolongan di gim pertama setelah interval 11 poin. Toma yang mengubah pola permainan membuat Ginting kurang siap dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Alhasil, gim pertama lepas dengan skor 18-21.Memasuki gim kedua, Ginting berhasil bangkit. Ia sudah lebih siap menghadapi perubahan strategi dari lawannya.Meski pertandingan tetap berlangsung ketat, Ginting mampu menjaga fokus dan menutup gim kedua dengan kemenangan tipis 21-19. Kemenangan ini membuka peluang baginya untuk mengamankan laga, sekaligus memaksakan pertandingan ke gim penentuan.Di gim ketiga, pertarungan semakin sengit. Kedua pemain saling bergantian meraih poin hingga akhir laga. Ginting mengaku sudah mencoba mempercepat tempo dan lebih agresif menyerang, terutama mendekati poin-poin krusial.Namun, momentum sempat berpihak pada lawannya setelah insiden kecil terjadi di match point 20-19 untuk Ginting.“Ada momen di match point 20-19 saya terpeleset dan merasa sedikit kram di kaki kiri. Jadi setelah itu saya mesti cari permainan yang tepat untuk bisa memenangkan pertandingan,” jelasnya. Sayangnya, situasi itu membuatnya kehilangan kendali dan akhirnya kalah tipis 23-25.Meski menelan kekalahan, Ginting tetap mengambil sisi positif dari pertandingan tersebut. Ia merasa kondisi fisiknya, terutama tangan yang sebelumnya dikhawatirkan, tidak mengalami kendala berarti sepanjang tur kompetisi mulai dari Jepang, China, hingga Kejuaraan Dunia.“Cuman ya tetap harus ada maintenance. Tinggal sekarang bagaimana saya mengembalikan turnamen feeling yang tentunya sangat berbeda di pertandingan dan latihan,” tambahnya.Bagi Ginting, pertandingan ini menjadi pelajaran penting soal menjaga fokus dan mengelola strategi pada poin-poin kritis.Ia menegaskan bahwa aspek mental dan strategi di lapangan pertandingan akan terus ia asah agar bisa tampil lebih konsisten di turnamen-turnamen berikutnya.<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w" title="Dua Tahun Bersama PSSI, Mungkin Lupa! Ini yang Sudah Terjadi Dalam Sepak Bola Kita!! - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Ginting akhirnya kalah tipis dengan skor 18-21, 21-19, dan 23-25 dari Toma Junior Popov.

Kiprah Anthony Ginting di Kejuaraan Dunia BWF 2025 Berakhir, Ini Masalah yang Dihadapi

SKOR.id - Kembali ke Adidas Arena, Paris, Prancis, setelah lebih dari setahun, memori buruk seketika melintasi benak Anthony Sinisuka Ginting.Ya, inilah tempat pebulu tangkis tunggal putra Indonesia tersebut kehilangan harapan di Olimpiade 2024, gagal melaju ke babak 16 besar.Penyebabnya adalah kekalahan pahit pada laga penentu fase grup kontra wakil tuan rumah, Toma Junior Popov.&nbsp;Diunggulkan menjadi pemuncak dan lolos, Anthony Sinisuka Ginting justru terpeleset dalam pertarungan tiga gim, merelakan tiketnya direbut sang rival.Kini, di tempat yang sama, reuni akan terjadi. Ginting kembali bertemu Popov pada babak pertama Kejuaraan Dunia BWF 2025."Pasti ada pikiran muncul tentang hasil di Olimpiade lalu, tapi saya tidak mau terlalu fokus ke sana. Jadi, lebih fokus apa yang bisa saya buat dan saya persiapkan di pertandingan nanti," kata Anthony Sinisuka Ginting di sela-sela latihan di Adidas Arena, Sabtu (23/8/2025)."Ini turnamen baru, hari yang baru, dan pasti ada kesempatan baru yang bisa saya dapat," tambahnya.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/Ginting_Latihan1_48837a68e1.jpg" alt="anthony ginting latihan kejurdun bwf 2025"><figcaption>Tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berlatih di Adidas Arena, Paris, Prancis, 23 Agustus 2025, jelang Kejuaraan Dunia BWF 2025. (Dok. PBSI)</figcaption></figure>Anthony Sinisuka Ginting datang ke Paris dengan harapan menemukan kembali sentuhannya pasca cedera panjang.Dia comeback bulan lalu dan mengikuti dua turnamen elite, tapi hasilnya belum memuaskan.Juara Asia 2023 ini langsung gugur di babak pertama Japan Open dan China Open 2025.Satu bulan berlatih keras setelah rentetan hasil buruk tersebut, Ginting yakin dirinya mulai mendekati 100 persen. Dia sekarang lebih optimistis,&nbsp;Namun, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat, ini tetap mewaspadai ancaman Popov."Dia bukan lawan yang mudah, (bertanding dengannya) selalu rame. Jadi fokus ke persiapan diri sendiri saja, mirip seperti biasa hanya lebih ekstra," kata Ginting.Secara head to head, Anthony Sinisuka Ginting unggul 2-1 dalam tiga pertemuan melawan Toma Junior Popov.Faktanya, dia sempat menaklukkan Popov di Hong Kong Open 2024, tak lama setelah Olimpiade 2024.Bisa disebut revans, tapi tentu tidak se-memuaskan jika Ginting mampu mengalahkan sang rival di Adidas Arena nanti, pada turnamen sekaliber Kejuaraan Dunia BWF 2025.Dengan demikian, memori buruk setahun lalu akhirnya bisa dihapus dan terganti.Adapun Kejuaraan Dunia BWF 2025 akan bergulir mulai Senin (25/8/2025) hingga Minggu (31/8/2025).<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=WIWKELfH3pQw5Wxe" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, akan hadapi Toma Junior Popov di babak pertama Kejuaraan Dunia BWF 2025.

Kembali Jumpa Popov di Paris, Anthony Ginting Ingin Hapus Kenangan Buruk Olimpade 2024

SKOR.id - Hasil undian Kejuaraan Dunia BWF 2025 sudah diumumkan pada Rabu (12/8/2025), deretan ganda Indonesia dapat posisi menguntungkan.Sebab, enam dari tujuh pasangan yang dikirim merupakan unggulan, kecuali Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di ganda campuranDengan demikian, mereka tak ada lawan di babak pertama (bye), sementara Rinov/Pitha akan memulai dengan menghadapi duo Taiwan, Ming Che-lu/Hung En-tzu.Adapun di sektor tunggal, wakil Indonesia juga rata-rata mendapatkan lawan yang - di atas kertas - dapat ditaklukkan.Mungkin cuma Anthony Sinisuka Ginting yang cukup berat, yakni harus berhadapan dengan tunggal putra milik tuan rumah Prancis, Toma Junior Popov, yang juga menempati unggulan ke-15.Sisanya, Jonatan Christie bertemu wakil Jerman, Matthias Kicklitz, dan Alwi Farhan menghadapi lawan asal Vietnam, Nguyen Hai Dang.Sedangkan di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung mulai dengan menghadapi pemain Republik Ceko, Petra Maixnerova, lalu Putri Kusuma Wardani ditantang wakil Hong Kong, Lo Sin Yan Happy.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DNTKLQkSKr1"></oembed></figure>"Kalau dilihat, pemain kita di atas kertas bisa mengatasi lawan-lawan di pertandingan pertama. Tapi ini adalah Kejuaraan Dunia, semua bisa terjadi. Tekanan dan suasananya hampir sama dengan Olimpiade, jadi tidak boleh lengah sedikitpun," kata Kabid Binpres Pelatnas PP PBSI, Eng Hian."Dari pertandingan pertama harus sudah siap, sudah langsung in. Ini akan sangat berpengaruh untuk kepercayaan diri di pertandingan-pertandingan selanjutnya," dia menambahkan.Mereka yang dapat 'bye' di babak pertama juga tak boleh santai. Sebab, setelahnya, langkah menuju partai puncak bakal makin berat.Fajar/Rian, misalnya, bisa bertemu rival asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, di babak 16 besar, sementara Leo/Bagas bahkan berpotensi jumpa unggulan pertama, Kim Won-ho/Seo Seung-jae, dari Korea Selatan.Ganda putri juga tak kalah menantang, dengan Ana/Tiwi mungkin berhadapan dengan Baek Ha-na/Lee So-hee (Korsel), dan Lany/Fadia bertemu Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) di babak 16 besar.Jafar/Felisha ada potensi menghadapi ganda campuran unggulan keempat asal Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei, di babak 16 besar, sedangkan Rinov/Pitha bahkan langsung jumpa unggulan lima, Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong), jika melaju ke babak 32 besar."Hasil undian harus diterima, tidak bisa memilih lawan karena yang ikut adalah semua yang terbaik," kata Eng Hian."Sekarang bagaimana mempersiapkan diri sebaik mungkin, masih ada kurang lebih satu minggu sebelum keberangkatan. Karena undian sudah rilis, jadi sudah bisa memetakan program latihan sesuai dengan calon-calon lawan," pungkasnya.Kejuaraan Dunia BWF 2025 akan dihelat di Paris, Prancis, tepatnya Adidas Arena atau Arena Porte de La Chapelle, pada 25-31 Agustus mendatang.Indonesia terakhir kali meraih medali emas pada 2019, yakni lewat pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di ganda putra.Hasil lengkap undian wakil Indonesia di babak pertama Kejuaraan Dunia BWF 2025:Tunggal putraJonatan Christie (5) vs Matthias Kicklitz (Jerman) Anthony Sinisuka Ginting vs Toma Junior Popov (Prancis, 15) Alwi Farhan vs Nguyen Hai Dang (Vietnam)Tunggal putriGregoria Mariska Tunjung vs Petra Maixnerova (Rep. Ceko) Putri Kusuma Wardani vs Lo Sin Yan Happy (Hong Kong)Ganda putraFajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (4) vs Bye Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana (10) vs Bye Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani (8) vs ByeGanda putriFebriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi (10) vs Bye Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti (12) vs ByeGanda campuranJafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu (11) vs Bye Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari vs Ming Che-lu/Hung En-tzu (Taiwan) &nbsp;<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/07uq4rgF90w?si=61RFG6X_m6JHd7pD" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Enam dari tujuh ganda Indonesia langsung menjejak di babak 32 besar Kejuaraan Dunia BWF 2025.

Hasil Drawing Kejuaraan Dunia BWF 2025: Deretan Ganda Indonesia Dapat Keuntungan

SKOR.id - Para pebulu tangkis wakil Indonesia akan menghadapi turnamen bergengsi setelah Macau Open 2025 yakni Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025.PBSI telah merilis daftar para pemain Indonesia yang akan tampil di ajang yang akan berlangsung di Paris, Prancis mulai 25-31 Agustus 2025.Pada daftar pemain yang diumumkan, Indonesia bakal menurunkan kekuatan terbaiknya di semua sektor untuk Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025.Putra-putri terbaik Indonesia dari lima sektor yang dipertandingkan bakal menguji kemampuannya di turnamen yang berlangsung pada akhir Agustus itu.Di sektor tunggal putra dua andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonathan Christie yang sudah tak di pelatnas bakal turun.Selain itu Gregoria Mariska dan Putri Kusuma Wardhani juga akan bertanding pada sektor tunggal putri untuk turnamen ini.Sementara itu Fajar Alfian akan kembali berpasangan dengan Rian Ardianto untuk Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025.Sebelumnya Fajar Alfian baru saja sukses membawa pulang gelar juara dari ajang China Open 2025 yang berlangsung dua pekan lalu.Kemudian pasangan muda yang sedang naik namanya Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juga akan bertanding.Berikut adalah daftar lengkap wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025Tunggal PutraJonatan Christie Anthony Sinisuka GintingTunggal PutriGregoria Mariska Tunjung Putri Kusuma WardaniGanda PutraFajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto Sabar Karyaman Gutama/Moh. Reza Pahlevi Isfahani Leo Rolly Carnando/Bagas MaulanaGanda PutriFebriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva RamadhantiGanda CampuranJafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu Rinov RIvaldy/Pitha Haningtyas Mentari<div class="raw-html-embed"><iframe width="695" height="391" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q" title="Gustavo Franca ke Persija, Bali United Beraroma Belanda - #DISKORD" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Sejumlah pebulu tangkis terbaik Indonesia akan turun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025.

Daftar Wakil Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2025

SKOR.id - Skuad Indonesia meraih hasil positif pada lanjutan babak pertama China Open 2025, Rabu (23/7/2025).Lima dari enam wakil yang tampil di Olympic Sports Centre, Changzhou, Cina, hari itu berhasil melaju ke babak 16 besar, cuma satu yang tersingkir.Sosok tersebut adalah Anthony Sinisuka Ginting yang gagal melewati adangan tunggal putra Kanada, Brian Yang. Namun, hasil tersebut bisa dimaklumi mengingat dia baru pulih dari cedera panjang.Sisanya, ada kemenangan-kemenangan impresif. Mulai dari ganda campuran Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah hingga ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi.Amri/Nita membuka hari dengan menundukkan pasangan Cina, Cheng Xing/Zhang Chi, dalam pertarungan tiga gim, 21-18, 17-21, 21-19.Kemudian, Jonatan Christie menambah kebahagiaan lewat aksinya di nomor tunggal putra. Jojo dengan percaya diri menekuk pemain Singapura, Jiang Heng Jason Teh, 21-17, 21-12.Ini kemenangan berharga bagi Jonatan yang belakangan kerap mendapatkan hasil buruk, termasuk gugur dini di Japan Open 2025, pekan lalu."Di sini mau tampil lebih baik, mau lebih membalikkan kepercayaan diri setelah di beberapa turnamen terakhir bisa dibilang permainan saya (bukan hanya hasil) belum sepenuhnya kembali," katanya.&nbsp;"Selepas cedera dan masih proses rehabilitasi juga penguatan, menjaganya itu cukup menguras pikiran, mental dan semuanya. Saya mau bermain di lapangan tidak takut, tidak ada trauma. Tujuannya ke arah sana," dia menambahkan.<figure class="media"><oembed url="https://www.instagram.com/p/DMbvyP8Sj71"></oembed></figure>Kembali ke ganda campuran, pasangan muda Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, membuat statement penting dengan mengalahkan unggulan keenam asal Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie.&nbsp;Hampir kalah di gim kedua, Jafar/Feli secara luar biasa comeback untuk memenangi laga 18-21, 24-22, 21-15. Ini membuktikan kekuatan mental mereka."Ketika tertinggal kami nekat saja, mau main aman juga sama saja kalau hilang satu poin berarti kalah," kata Jafar."Untuk besok kami harus lebih siap, lebih fokus dan mengurangi mati sendiri yang masih banyak sekali. Itu PR kami," lanjutnya.Kemenangan juga diraih ganda putra, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Menghadapi pasangan Jepang, Takumi Nomura/Yuichi Shimogami, mereka unggul 21-17, 21-17.Hasil positif ini menjadi modal Leo/Bagas jelang menghadapi lawan lebih kuat di babak kedua, yakni duo India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Masih ada kekurangan yang perlu dibenahi."Kami kalah pada pertemuan pertama di Indonesia Open lalu. Pastinya kami mau revans, modalnya sudah ada dari hasil hari ini. Kami ada peningkatan tapi tetap harus bermain lebih tenang," ujar Bagas.Sebagai penutup, Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi tampil dominan untuk menyudahi perlawanan ganda putri Taiwan, Sung Shuo Yun/Yu Chien Hui, 21-10, 21-16.Dengan demikian, selama dua hari gelaran babak pertama China Open 2025, Indonesia meloloskan sembilan wakil ke 16 besar.Sebelumnya, sudah ada Gregoria Mariska Tunjung, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani. dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/hr0fGQBok9Q?si=8nARMo7hDYWYV2LA" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Hanya satu dari enam wakil Indonesia yang kalah pada lanjutan babak pertama Cina Open 2025, Rabu (23/7/2025).

China Open 2025: Kemenangan Ana/Tiwi Tutup Hari Positif bagi Indonesia

SKOR.id - Nasib Anthony Sinisuka Ginting tak kunjung mujur sejak comeback pasca cedera. Dua turnamen beruntun, tunggal putra andalan Indonesia itu selalu gugur dini.Teranyar, Ginting tersingkir di babak pertama China Open 2025.&nbsp;Menghadapi wakil Kanada, Brian Yang, di Olympic Sports Centre, Changzhou, Cina, Rabu (23/7/2025), dia kalah 21-9, 16-21, 14-21.Juara Asia 2023 itu mengaku kesulitan beradaptasi dengan kondisi venue sehingga strategi yang disusunnya tak berjalan.Meski mengawali pertandingan dengan baik, Ginting perlahan kehilangan irama dan akhirnya harus mengakui kehebatan lawan."Memang kondisi di sini cukup terasa menang dan kalah anginnya, dan itu membuat saya kurang bisa menerapkan strategi yang disiplin dan banyak mati sendiri. Itu membuat lawan lebih percaya diri," katanya.Tapi, Ginting tak terlalu berkecil hati. Walau kecewa, dia tetap bersyukur bisa melalui pertandingan penuh tanpa cedera.<figure class="image"><img src="https://assets-skorid.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/ginting_chn_c399a58255.jpg" alt="anthony ginting - chn"><figcaption>Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, kembali kandas di babak pertama China Open 2025, pada 23 Juli 2025. (Dok.PBSI)</figcaption></figure>Seperti diketahui, pebulu tangkis 28 tahun ini sempat menepi selama hampir enam bulan akibat masalah bahu. Jadi, mampu bertanding di level elite tanpa masalah adalah hal positif.Lagi pula, saat ini memang prioritasnya bukan hasil, tapi bagaimana mendapatkan kembali perasaan kompetitif.Pekan lalu, Ginting juga gugur di babak pertama Japan Open 2025. Namun, dia tetap puas dengan pengalaman yang didapat setelah comeback ke lapangan.&nbsp;"Dari dua turnamen ini, hal positif yang bisa saya ambil adalah bisa merasakan lagi atmosfer pertandingan, tekanannya, tegang di dalam lapangannya," kata Ginting."Ini bukan hanya tentang diri sendiri, tapi faktor eksternal seperti bagaimana menjawab strategi lawan dengan cepat, adaptasi cepat, juga ada faktor lapangan dan shuttlecock yang berbeda, yang tidak saya dapat saat latihan. Jadi di sini dan Jepang minggu lalu berusaha maksimal, ada kesulitan apa coba cari solusinya.""Secara keseluruhan, saya menilai perfoma saya ada di 60-70 persen," pungkasnya.Gagal di Japan Open dan China Open 2025 memberi banyak bahan evaluasi bagi Anthony Sinisuka Ginting. Dia tahu ada 30 persen kekurangan yang harus dikejar untuk kembali ke performa terbaik.&nbsp;Targetnya adalah Kejuaraan Dunia BWF yang akan digelar pada akhir Agustus mendatang, jadi masih ada waktu sekitar satu bulan.<div class="raw-html-embed"><iframe width="560" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/Uw7LjZD0vYM?si=wpTa-lyHDEkuKFFO" title="YouTube video player" frameborder="0" allow="accelerometer; autoplay; clipboard-write; encrypted-media; gyroscope; picture-in-picture; web-share" referrerpolicy="strict-origin-when-cross-origin" allowfullscreen=""></iframe></div>

Pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, lagi-lagi gugur di babak pertama China Open 2025.

Latest Articles - Anthony Sinisuka Ginting